1. Jenjang
sosial
Keberadaaan Jenjang sosial
dalam kehidupan masyarakat merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari
kehidupan. Keberdaan hal ini di karenakan banyak faktor yang mempengaruhiya, di
saamping itu setiap manusia memiliki keinginan yang sangat kuat untuk bisa
dihargai maupun dihormati oleh orang lainnya.
Hal itulah yang paling
utama dalam membentuk adanya jenjang sosial di masyarakat. sehingga akan
menjadikan manusia untuk melakukan proses agar dapat berkembang dari kehidupan
sebelumnya menjadi kehidupan yang lebih baik.
2. Pengertian
jenjang sosial
Pengertian jenjang sosial
merupakan kondisi dimana seseorang berusaha untuk dapat menaikan kelas
sosialnya pada suatu posisi yang mana mencerminkan status sosialnya
menjadi lebih baik di masyarakat.
Hal ini berkaitan erat
dengan kondisi sosial sebelumnya yang berusaha untuk dinaikan agar dapat lebih
dihargai dan dihormati oleh sesamanya, dan dapat dikatakan orang yang berhasil.
Dan dapat disimpulkan
bahwa jenjang sosial akan berubah seiring dengan pencapaian dan keberhasilan
nya dalam merubah kelas sosialnya. Serta akan menghasilkan status sosial yang
lebih tinggi dari sebelumnya sesuai dengn pencapaiannya.
Contoh :
Seorang
anak yang ingin ber4cita-cita menjadi seorang pegawai negri berusaha belajar
dengan giat agar setelah kelak lulus dapat diterima disekolah pendidikan yang
bersangkutan dan ia dapat menaikan kondisi keuangan keluarganya yang berada
dibawah kemakmuran.
3. Faktor
penentu kelas sosial
Kelas sosial ada yang
tercipta sejak lahir namun ada juga yang harus dengan susash payah untuk
mendapatkannya, baik itu dengan sekolah maupun lembaga tinggi lainnya. Dalam
karakteristik stratifikasi sosial atau pembedaan sosial di masyarakat terutama
pad masyarakat di Indonesia,, kita dapat menemukan adanya beberapa pembagian
status sosial menurut kelas ataupun menurut golongan dalam masyarakat.
Beberapa masyarakat
tradisional pemburu-pengumpul, tidak memiliki golongan sosial dan seringkali
tidak memiliki pemimpin tetap pula. Oleh karena itu masyarakat seperti ini
menghindari stratifikasi sosial. Dalam masyarakat seperti ini, semua orang
biasanya mengerjakan aktivitas yang sama dan tidak ada pembagian pekerjaan
4. Pengukuran
kelas sosial
Kelas sosial atau disebut
(social class) adalah suatu hirarki dalam suatu status sosial yang
mana baik itu kelompok dan individu-individu dibedakan dalam penghargaan (esteem)
dan pretise (prestige) yang diberikan oleh sebagian besar masyarakat.
Ada Tiga faktor yang biasa mempengaruhi atau
digunakan untuk menilai statifikasi / atau mengukur
kelas sosial yang ada di masyarakat , antara lain adalah :
1. Kekayaan relative
2. Kekuasaan atau pengaruh
3. Martabat
PENGUKURAN
KELAS SOSIAL
Pengukuran kelas sosial dapat juga dilakukan
melalui beberapa pengukuran yang bersifat objektif:
1.
Ukuran subjektif dimana orang diminta
menentukan sendiri posisi kelas sosialnya. (kelas sossial di tentukan secara
pribadi)
2.
Ukuran reputasi ditentukan oleh orang lain
dari luar lingkungannya. (kelas sosial ditentukan menurut reputasinya)
3.
Ukuran objektif didasarkan atas variable
sosioekonomi seperti pekerjaan, basar pendapatan, dan pendidikan. (kelas sosial
dikarenakan kekayaan dan pekerjaan)
Perpindahan kelas sosial: Berikut adalah urutan kelas
sosial berdasarkan tingkatan yang paling atas hingga yang paling bawah.
a. Kelas sosial atas lapisan atas ( Upper-upper
class)
b. Kelas sosial atas lapisan bawah ( Lower-upper
class)
c. Kelas sosial menengah lapisan atas ( Upper-middle
class)
d. Kelas sosial menengah lapisan bawah ( Lower-middle
class)
e. Kelas sosial bawah lapisan atas ( Upper lower
class)
f. Kelas sosial lapisan sosial bawah-lapisan
bawah ( Lower-lower class)
Kelas sosial pertama : ( keluarga-keluarga yang telah
lama kaya. )
Kelas sosial kedua : ( belum lama menjadi kaya )
Kelas sosial ketiga : ( pengusaha, kaum professional )
Kelas sosial keempat : ( pegawai pemerintah, kaum semi
profesional, supervisor, pengrajin terkemuka )
Kelas sosial kelima : ( pekerja tetap (golongan
pekerja))
Kelas sosial keenam : ( para pekerja tidak tetap,
pengangguran, buruh musiman, orang bergantung pada tunjangan.)
4. Apakah
kelas sosial berubah?
` Menurut
Paul B. Horton, mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas
sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke
strata yang lainnya.
Sementara menurut Kimball
Young dan Raymond W. Mack, mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur
sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.
Struktur sosial mencakup sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan
hubungan antara individu dengan kelompoknya.
Dalam dunia modern, banyak
orang berupaya melakukan mobilitas sosial. Mereka yakin bahwa hal tersebut akan
membuat orang menjadi lebih bahagia dan memungkinkan mereka melakukan jenis
pekerjaan yang peling cocok bagi diri mereka. Bila tingkat mobilitas sosial tinggi,
meskipun latar belakang sosial berbeda. Mereka tetap dapat merasa mempunyai hak
yang sama dalam mencapai kedudukan sosial yang lebih tinggi. Bila tingkat
mobilitas sosial rendah, tentu saja kebanyakan orang akan terkukung dalam
status nenek moyang mereka. Mereka hidup dalam kelas sosial tertutup.
Mobilitas sosial lebih
mudah terjadi pada masyarakat terbuka karena lebih memungkinkan untuk berpindah
strata. Sebaliknya, pada masyarakat yang sifatnya tertutup kemungkinan untuk
pindah strata lebih sulit. Contohnya, masyarakat feodal atau pada masyarakat
yang menganut sistem kasta. Pada masyarakat yang menganut sistem kasta, bila
seseorang lahir dari kasta yang paling rendah untuk selamanya ia tetap berada
pada kasta yang rendah.
Dia tidak mungkin dapat pindah
ke kasta yang lebih tinggi, meskipun ia memiliki kemampuan atau keahlian.
Karena yang menjadi kriteria stratifikasi adalah keturunan. Dengan demikian,
tidak terjadi gerak sosial dari strata satu ke strata lain yang lebih
tinggi.
Cara untuk melakukan perubahan sosial
Secara umum, cara orang untuk dapat melakukan mobilitas
sosial ke atas adalah sebagai berikut :
1. Perubahan standar
hidup
2. Perkawinan
3. Perubahan tempat
tinggal
4. Perubahan tingkah
laku
5. Perubahan nama
5. Pemasaran
pada segmen pasar berdasar kelas sosial
Pada
konsumen Tingkat atas dan menengah atas. Para Wanita di kelompok ini sengaja
berbelanja lebih loyal daripada status yang ada di bawahnya. Mereka
cenderung untuk lebih memahami tentang apa yang mereka inginkan, dimana dan
kapan mereka akan berbelanja, cara mereka berbelanja lebih selektif dan
memiliki pilihan yang banyak .
Konsumen
jenis ini lebih menyukai melakukan pencarian informasi sebelum berbelanja.
Mereka suka membaca brosur, koran, dan laporan pengujian sebelum melakukan
pembelian .
http://jallypop.wordpress.com/2013/12/01/pengaruh-kelas-sosial-dan-status/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar